Peringatan Mulid Nabi Muhammad SAW di SMAN 6 Metro menjadikan penguatan implementasi profil pelajar Pancasila “Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Masa Esa”. Kalimat ini menjadi peletak dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan bagi seluruh siswa, guru,dan warga sekolah. Peringatan ini mengambil tema” Nabi lahir nestapa berakhir” dengan menghadirkan ustadz In’amul Hasan dari majelis Daarut Tauhid cabang kota Metro Lampung. Dalam praktik keseharaian masih banyak siswa kurang memahami, melaksanakan bahkan meneladani apa yang diajarkan oleh Rosulullah terutama imtaqnya. Hal yang mendasari kegiatan ini sebagai salah satu pelaksanaan program Rohis yang bertujuan memberikan siraman rohani untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemajuan teknologi membawa pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat khususnya generasi pelajar. Maraknya pergaulan bebas, penggunaan teknologi yang tidak tepat sasaran menjadikan dasar bahwa pelaksanaan profil pelajar Pancasila terumatama profil beriman dan bertaqa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut untuk tetap terus gigalakkan, disinergikan dengan seluruh elemen yang ada di sekolah.
Penggemblengan mentalitas peserta didik dan pendidiknya senangtiasa terus diupayakan agar tercipta kondisi yang riel terhadap pembumian profil Pancasila yang tidak hanya peserta didik juga pendidiknya. Penyadaran implemetnasi beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa terlihat saat ibadah sholat luhur, terasa sangat ganjil karena jamaah yang melaksanakan kegiatan peribadatan masih sangat minim dan kurang. Bila dicermati secara mendalam merujuk pada keluarga yang besar kemungkinan aktivitas beribadah kurang terperhatikan oleh orangtua. Penyebab lain misalnya pengaruh teman sebaya yang menjadi hambatan dalam melaksanakan rutinitas ibadah.
Salah satu solusi atau jalan keluarnya melalui pembinaan secara berkala, tunjukkan keteladanan dalam hal ibadah, dan berikan contoh yang kurang baik bila meninggalkan ibadah. Kehadiran guru senantiasa sangat diharapkan di tengah-tengah siswa ketika menjalankan ibadah khususnya yang beragama Islam. Kehadiran guru di tengah siswa dalam menjalankan aktivitas peribadatan merujuk pada unsur keteladanan. Cipta kondisi hal tersebut menjadi kewajiban kita semua untuk secara bersama-sama menjadi keteladanan siswa. Melalui konsep yang tersirat dalam peringatan Maulid Nabi tersebut kita memerangi kemalasan dalam hal menjalaankan ibadah, menuju pencerahan seluruh siswa dan warga sekolah. Aamiin yarobalallamin….
